top of page

Risiko dari bayi tabung (IVF)

Diperbarui: 19 Mei


risiko bayi tabung

Bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) adalah salah satu jenis Teknologi Reproduksi Berbantuan (TRB). Teknologi ini melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium dan membuahinya dengan sperma. Telur yang telah dibuahi atau fertilisasi ini dikenal sebagai embrio. Embrio kemudian dapat dibekukan untuk disimpan atau dipindahkan ke rahim wanita. Jika embrio berhasil tertanam, maka kehamilan telah dimulai. Jika kehamilan tersebut menghasilkan kelahiran bayi yang mampu bertahan hidup di luar tubuh ibu, siklus IVF yang sukses telah terjadi. Teknologi yang modern dan kemajuan dari pengetahuan tentang reproduksi, menaikan suksesnya angka kehamilan dan kelahiran. Namun, prosedur ini disertai dengan beberapa risiko.

Apa saja risiko dari bayi tabung (IVF)?


1. Risiko umum

IVF adalah pilihan reproduksi yang memerlukan perawatan hormonal intensif yang dapat menyebabkan banyak komplikasi medis. Tidak hanya dari kemungkinan gangguan secara fisik, tetapi juga secara emosional, karena hasil dari IVF sendiri masih jauh dari kepastian. Dan kondisi ini diperparah oleh proses multi-tahap, yang berarti pasangan harus menunggu untuk melihat apakah fase saat ini telah berhasil sebelum mereka dapat melanjutkan ke tahap berikutnya, dengan beberapa tahapan memerlukan pengulangan hingga berhasil. Waktu yang dihabiskan untuk proses ini dan proses pemulihan dari perawatan tidak bisa diabaikan begitu saja, dan lagi biaya yang cukup besar. Karena pasangan yang memilih IVF sudah menghadapi kenyataan tentang infertilitas, ketegangan tambahan ini dapat memicu stres dan depresi. Kekecewaan atas siklus yang gagal dan investasi besar-besaran dalam bentuk waktu, uang, dan energi dapat memperdalam dampak stres lainnya.


2. Efek samping dari obat-obatan untuk proses IVF

Biasanya, obat penyuntikan kesuburan (gonadotropin) digunakan untuk proses IVF. Obat-obatan ini membantu merangsang sejumlah folikel dengan telur untuk tumbuh di ovarium. Dan efek samping yang mungkin terjadi dari suntikan ini adalah:

  • Memar ringan dan nyeri di tempat suntikan

  • Mual dan muntah-muntah

  • Reaksi alergi yang sementara, mis. Merah-merah di kulit atau gatal-gatal di bagian suntikan

  • Nyeri di payudara dan keputihan

  • Perubahan suasana hati, lelah atau letih

  • Sindrom hiper stimulasi ovarium (OHSS) - di mana ovarium bereaksi berlebihan terhadap obat-obatan yang digunakan selama IVF, ini adalah komplikasi yang jarang terjadi. Sebagian besar gejala OHSS masih dalam tahap ringan, yaitu: mual, kembung, ketidaknyamanan di bagian ovarium. Beberapa gejala tersebut biasanya hilang tanpa pengobatan dalam beberapa hari setelah pengambilan sel telur. Tetapi dalam kasus yang parah, OHSS dapat menyebabkan cairan dalam jumlah besar menumpuk di perut dan paru-paru. Ini dapat menyebabkan ovarium membesar, dehidrasi, kesulitan bernapas, dan sakit perut yang parah. OHSS yang parah bisa berbahaya, jika itu terjadi mungkin anda perlu untuk membatalkan siklus pengobatan anda saat ini dan memulai lagi dengan dosis obat kesuburan yang lebih rendah.

3. Risiko dari pengambilan sel telur

Stimulasi ovarium dilakukan untuk memungkinkan banyak sel telur diproduksi di ovarium. Setelah itu sel telur akan diambil dengan aspirasi folikel transvaginal yang dipandu ultrasound dari kedua ovarium. Kemungkinan risiko untuk prosedur ini adalah:

  • Reaksi terhadap anestesi yang digunakan dokter

  • Nyeri panggul dan perut (ringan - sedang). Biasanya, rasa sakit hilang dalam satu atau dua hari dan dapat dikelola dengan obat penghilang rasa sakit.

  • Kerusakan struktur di organ sekitarnya, seperti kandung kemih, usus, atau pembuluh darah.

  • Pendarahan dari jalur jarum ketika proses pengambilan telur berlangsung

  • Radang panggul (ringan - berat). Radang panggul setelah pengambilan telur atau transfer embrio sekarang jarang terjadi karena obat antibiotik biasanya diberikan pada saat pengumpulan telur.

4. Risiko yang berhubungan dengan transfer embrio

Kateter yang berisi embrio digunakan untuk ditempatkan ke dalam rahim. Anda mungkin akan merasakan kram ringan ketika kateter dimasukkan melalui serviks atau mereka mungkin mengalami bercak vagina (sedikit pendarahan) sesudahnya. Sangat jarang infeksi terjadi di proses ini, akan tetapi infeksi tersebut bisa diobati dengan antibiotik.

5. Kehamilan

Dua minggu setelah transfer embrio dilakukan, dan hasil dari tes kehamilan dinyatakan positif, maka anda dinyatakan hamil. Berikut adalah beberapa komplikasi dari kehamilan IVF:

  • Kehamilan ganda (kehamilan kembar) - 28%

  • Kelahiran prematur - 22%

  • Keguguran - 21%

  • Hipertensi kronis pada kehamilan - 10%

  • Kematian janin di dalam kandungan - 10%

  • Kehamilan ektopik - 2%

Semakin banyak embrio yang dipindahkan ke dalam rahim, semakin besar risikonya. Seharusnya dokter anda dapat mentransfer jumlah embrio yang diperlukan secukupnya, supaya mencapai kemungkinan hamil yang tinggi dengan risiko kehamilan ganda yang rendah.

6. Cacat lahir

Risiko cacat lahir pada populasi umum adalah 2%-3%, dan sedikit lebih tinggi pada pasien infertil. Usia merupakan faktor risiko utama dalam cacat lahir, tidak peduli bagaimana cara anak tersebut dikandung. Dan sebagian besar risiko lainnya adalah karena konsepsi yang tertunda dan penyebab infertilitas yang bermacam-macam. Apakah IVF sendiri bertanggung jawab atas cacat lahir, pertanyaan ini masih dalam tahap perdebatan dan penelitian. Namun, saat injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) dilakukan bersamaan dengan IVF, ada peningkatan dari kemungkinan risiko cacat lahir.


7. Resiko pada bayi

Berikut adalah kemungkinan risiko IVF pada bayi.

  • Adanya cacat lahir (jarang terjadi)

  • Cacat lahir seksual atau infertilitas pada anak laki-laki

  • Berat badan lahir rendah (dikarenakan kelahiran ganda atau lebih)

  • Kematian janin (dikarenakan kelahiran ganda atau lebih)

  • Pembatasan Pertumbuhan Intrauterin (IUGR) (dikarenakan kelahiran ganda atau lebih)

Namun, dokter yang baik akan dapat membantu anda menjalani prosesnya dengan mudah dan aman.

 

Ferne Health App

Apakah Anda menyukai blog ini? Unduh Aplikasi kami dan tetap terupdate dengan artikel dan diskusi terbaru kami!

IOS APP

Android APP





 

Artikel ini ditulis oleh: dr. Natalia Liau, MBBS, MSc.


Reference:

  1. https://www.healthline.com/health/in-vitro-fertilization-ivf

  2. https://www.news-medical.net/health/IVF-What-are-the-Risks.aspx

  3. https://www.novaivffertility.com/fertility-help/ivf-and-risk

  4. https://www.nhs.uk/conditions/ivf/risks/


bottom of page